Sabtu, 10 Desember 2016

Tugas 4 Pengantar Bisnis

Tugas Pengantar Bisnis


1EB13
Dwi Rizqi Nadziroh Putri     
22216202

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas ke 4 mata kuliah Pengantar Bisnis. Makalah ini akan membahas tentang Managemen kantor dan informasi serta tentang kualifikasi dan kebutuhan sekretaris.
Ucapan terima kasih pun tidak lupa saya ucapkan kepada pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari serta memahami yang terdapat di makalah ini. Sekian dan terima kasih.


Depok, 10 Desember 2016



Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTARISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Managemen Kantor dan Informasi
       A. Definisi Tata Kerja , Prosedur Kerja , dan Pedoman Kerj
       B. Cara Menyusun Bukti Pedoman Kerja
       C. Manfaat Ditetapkaan nya Tata Kerja, Prosedur Kerja,&Pedoman Kerja
2.2 Kualifikasi dan Kebutuhan Sekretaris dalam Bisnis
       A.Pentingnya Sekretaris dalam Bisnis
       B.Kualifikasi Sekretaris
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN


1.1Latar belakang
Tata Kerja, prosedur kerja dan sistem kerja adalah suatu pernyataan tertulis yang
menguraikan pelaksanaan kerja, rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain, fungsi,tugas- tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek – aspek pekerjaan tertentu lainnya yang membentuk satu kebulatan pola tertentu dalam rangka melaksanakan sesuatu bidang pekerjaan. Tata kerja memberikan fakta-fakta yang menunjukkan cara – cara pelaksanaan kerja yang seefesien mungkin atas suatu tugas dengan mengingat segi – segi tujuan, peralatan, fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang dan biaya yang tersedia. Prosedur kerja yaitu rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain sehingga menunjukkan adanya suatu urutan tahap demi tahap serta jalan yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaiansesuatu bidang tugas. Dalam melaksanakan tugasnya seorang pimpinan sering mengalami kesulitan dalam membagi waktunya. Karena begitu banyaknya tugas yang harus dikerjakan oleh pimpinan maka seorang pimpinan harus memiliki seorang yang dapat membantu tugas tersebut dan juga dapat membantu dan mengatur waktu serta kegiatannya. Sekretaris dapat menjadi konfiden pertama bagi pimpinannya, tempatnya merundingkan hal-hal yang bersifat rahasia, tempatnya membicarakan rencana-rencana dan mendiskusikan serta mendelegasikan berbagai masalah bisnis.

1.2Rumusan Masalah
Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini :
1.Apa pengertian tata kerja, Prosedur Kerja, dan Pedoman Kerja?
2.Bagaimana cara menyusun buku pedoman kerja?
3.Apa manfaat ditetapkannya tata kerja , prosedur kerja,dan buku pedoman kerja?
4.Pentingnya sekretaris dalam bisnis
5.kualifikasi sekretaris

1.3Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk
1.Untuk memenuhi dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan softskill
2.Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui dan
   memahami tentang managemen kantor ,dan peran penting sebagai skretaris di suatu
   perusahaan.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1           Management Kantor dan Informasi
A.Definisi Tata kerja, Prosedur kerja, Pedoman kerja
1.Tata Kerja
Tata kerja adalah satu cara bagaimana agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk
-Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan
  waktu yang tersedia.
- Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian
  tujuan.
- Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.

2.Prosedur Kerja
Prosedur keja merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya dan mau menuju mana, kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan. Prosedur kerja juga bisa diartikan sebagai rangkaian tata kerja yang saling berkaitan sehingga menunjukkan adanya suatu urutan tahap demi tahap yang harus dikerjakan dalam rangka penyelesaian suatu pekerjaan.
Contohnya : daftar struktur perpustakaan ,ataupun koperasi yang digambarkan dari ketua organisasi ,sampai staff-staff bawahan

3.Pedoman Kerja
Pedoman kerja adalah biasanya berisi edukasi, pengetahuan seputar pekerjaan, bisa juga alternatif penyelesaian masalah yang sering terjadi. pedoman bersifat fleksibel, tidak mengikat dan mengatur tetapi membimbing dengan kebebasan berinovasi. Pedoman kerja juga bisa diartikan sebagai sebuah panduan yang dikeluarkan secara resmi oleh perusahaan yang berisikan pelaksanaan dalam bekerja di perusahaan itu. Mulai dari jam masuk kerja, jam istirahat, hari libur, pemberian cuti, pemberian ijin, dsb. 

B.Cara Menyusun Buku Pedoman Kerja
Buku pedoman kerja harus dengan jelas menyatakan kebijakan perusahaan. Bidang-bidang yang harus dicakup antara lain:
- jam kerja umum
-peraturan dan ketetapan perusahaan (tatakrama berpakaian; bagaimana orang  
  berinteraksi
  dengan para nasabah; peraturan keselamatan dll.)
- bagaimana mendapatkan waktu berlibur
- semua hari besar/raya dan hari keperluan pribadi yang dibayar
- cuti sakit
- peninjauan terhadap gaji dan kinerja
- kebijakan waktu lembur/waktu kompensasi
- tunjangan kesehatan dan pengobatan
- rencana pensiun dan tunjangan tambahan lainnya
- kebijakan cuti bersalin
-peraturan atau ketetapan lainnya

C.Manfaat Ditetapkannya Tata kerja,Prosedur Kerja, dan Buku Pedoman Kerja
1. Mempermudah para pegawai dalam menjalankan tugas
2.Tugas-tugas dapat dilaksanakan secara teratur dan tepat waktu
3.Keletihan dalam bekerja dapat diatasi
4.Pekerjaan yang terbengkalai dapat diatasi
5.Tujuan pekerjaan dapat tercapai secara efektif
6.  Dapat dilakukan standarisasi dan pengendalian kerja dengan setepat – tepatnya
7.Dapat dijadikan sebagai pedoman kerja

2.2           Kualifikasi dan Kebutuhan Skretaris dalam bisnis
Menurut pendapat para ahli, pengertian tentang sekretaris dapat disimpulkan sebagai berikut: Sekretaris berasal dari bahasa Latin yaitu SECRETUM yang berarti rahasiaatau SECRETARIUS yang berarti seseorang yang diberi kepercayaan untuk untuk menjaga rahasia. Dalam bahasa inggris kata sekretaris diterjemahkan sebagai SECRET yang berarti rahasia. Jadi sekretaris adalah seseorang yang harus bisa menyimpan dan menjaga rahasia ( dalam hal ini konteks pembicaraan dipusatkan pada rahasia perusahaan / perkantoran). tampak jelas bahwa pada dasarnya sekretaris adalah orang yang dipercaya penuh oleh badan, kantor atau perusahaan untuk menjalankan sebuah pekerjaan yang tidak mudah yaitu menjaga rahasia. Kita

A.Pentingnya Sekretaris dalam Bisnis
Sekretaris mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu kelancaran tugas pimpinan, apabila sekretaris tadi tidak ada maka pekerjaan akan terhambat baik dalam segi tenaga, pikiran, dan waktu sehingga berkurangnya efisiensi kerja. Dewasa ini kedudukan seorang sekretaris dalam perusahaan atau organisasi semakin penting disebabkan perkembangan zaman yang semakin pesat dengan permasalahan yang kompleks. Dengan sendirinya pimpinan tidak dapat mengendalikan perusahaan atau bawahannya dengan langsung. Hal inilah yang sering membawa akibat operasi perusahaan berjalan lambat.
Sering terjadi bahwa kelancaran tugas pimpinan tidak terlaksana karena kurang diperhatikannya hal-hal yang  kurang bersifat rinci yang sesungguhnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tugas pimpinan. Seorang pimpinan dituntut untuk mengetahui dengan cepat  dan tepat setiap situasi dan kondisi organisasinya, dapat memanfaatkan waktunya dengan efektif dan efisien. Guna menjamin kecermatan dan kelancaran tugas pimpinan tersebut, diperlukan tenaga sekretaris terdidik dan terampil dan mampu mengetahui dengan tepat dan tugas pokok organisasi dan pimpinannya serta tugas pokok dan tanggung jawab sendiri. 
Seorang sekretaris mempunyai peranan dalam memberikan informasi, baik secara formal maupun informal. Informasi formal yang berhubungan dengan perusahaan, sedangkan informasi informal yaitu informasi yang  berhubungan dengan segala hal diluar perusahaan yang dibutuhkan pimpinan dalam melakukan dalam melakukan pekerjaan. 
Perlu ditambahkan bahwa seorang sekretaris yang baik harus dapat bekerja efisien. Dia harus berpandangan bahwa selalu ada cara kerja yang baik, tiada cara kerja terbaik terakhir. Dengan demikian seorang sekretaris harus selalu berusaha menemukan cara yang lebih mudah dalam menggunakan pikiran, cara kerja yang lebih cepat dalam penggunaan waktu, cara kerja yang lebih dekat dari penggunaan jarak, cara kerja yang lebih hemat dalam menggunakan benda dan cara kerja yang lebih murah dalam menggunakan uang, tanpa sedikit pun mengurangi mutu hasil kerja. 

Peranan sekretaris terhadap atasan
-Sebagai perantara atau saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi
 orang yang ingin berhubungan dengan pimpinan. 
-Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam memenuhi fungsi, tugas,  
 dan tanggung jawab. 
-Sebagai pelanjut keinginan  pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas. 
-Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam ide-ide. 
-Sebagai faktor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan cerminan pimpinan bagi
  bawahan. 
Peranan sekretaris terhadap bawahan 
-Memberikan rasa bangga dan puas kepada pegawai bawahan dalam menjalankan
 pekerjaannya. 
-Menerima pendapat dan usul bawahan dalam berbagai masalah. 
-Mengadakan pendekatan kepada pegawai bawahan untuk telah mengerahkan dan
 Mengetahui
-kelemahan dan kehendak pegawai bawahan. 

B.Kualifikasi Sekretaris
Kualifikasi sekretaris adalah hal-hal yang menjadi syarat bagi seseorang untuk menjadi sekretaris profesional agar dapat dicari dan ditarik cepat oleh suatu perusahaan/organisasi. Kualifikasi sekretaris dilihat dari pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian.
1.Pengetahuan :
-Memiliki pengetahuan dan wawasan global
-Memahami seluk beluk organisasi beserta tujuan dan fungsinya
-Memiliki pengetahuan tentang perkantoran
-Mampu memahami kondisi dan apa yang akan dikerjakannya
2.Keterampilan :
-Mampu berkomunikasi dengan baik
-Mampu menyalurkan ide
-Mampu membentuk suatu keputusan dan rencana
-Mampu berbahasa Indonesia dan bahasa asing
-Mampu menyusun laporan dengan baik
-Mampu menggunakan peralatan perusahaan dengan baik (contoh : komputer)
3.Kepribadian :
-Memiliki kepribadian yang baik dan menarik
-Loyalitas dan dedikasi yang tinggi
-Memiliki kemampuan dalam ketelitian, tanggung jawab, dan kejujuran


BAB III
PENUTUP


3.1           Kesimpulan
Menurut saya, kesimpulan dari penulisan ini adalah Sekretaris dan kantor merupakan satu kesatuan yang utuh dan bahkan sekretaris adalah kunci kedua setelah manajer atau pimpinan. Segala urusan perkantoran mulai dari surat-menyurat sampai masalah keputusan pimpinan sangat mempunyai pengaruh terhadap sekretaris. Segala penyelesaian urusan dan proses administrasi perkantoran terletak pada kepintaran sekretaris. sekretaris adalah karyawan yang memiliki kemampuan profesional dalam bidang komunikasi dan penyusunan laporan yang merupakan pula suatu kewajiban bagi seorang sekretaris. Meskipun dahulu sekretaris dianggap sebelah mata, namun sekarang sekretaris menjadi suatu hal penting dan harus ada di setiap perusahaan terutama perusahaan yang ingin menjalankan hubungan baik dengan berbagai client. Untuk menjadi sekretaris yang profesional dan ditarik cepat oleh suatu perusahaan, sekretaris harus memiliki kualifikasi tersendiri dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian yang akan menjadi nilai tambah bagi seorang sekretaris.

3.2           Saran
Demikian penulisan ini saya buat. Semoga dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca  dalam menambah wawasan dan pengetahuan tentang menegemen kantor dan sekretaris beserta peranannya. Terima kasih kepada pihak atau link yang telah membantu saya dalam mengerjakan tugas matakuliah pengantar bisnis ke-4. Maaf bila ada kekurangan kata. Sekian dan terima kasih.

3.3           Daftar Pustaka
http://www.landasanteori.com/2015/07/peranan-sekretaris-dalam-membantu.html




Rabu, 02 November 2016

ORGANISASI




Tugas 3 Pengantar Bisnis
"ORGANISASI"

Dwi Rizqi Nadziroh Putri
22216202
1EB13

Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi
UNIVERSITAS GUNADARMA
Depok
2016



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas ke 3 mata kuliah Pengantar Bisnis. Makalah ini akan membahas tentang organisasi.
Ucapan terima kasih pun tidak lupasaya ucapkan kepada pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari serta memahami apaituorganisasi. Sekian dan terima kasih.



Depok, 2 November  2016


Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTARISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Organisasi
2.2  Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
2.3 Perbedaan antara struktur organisasi garis, garis&staf,serta fungsional
2.4 Fungsi kelompok kerja dan cara pembentukan nya
2.5 Alasan timbulnya organisasi informasi dalam perusahaan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
1.1           Latar belakang
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan pengorganisasian merupakan proses penempatan orang-orang dan sumber daya lainnya untuk melakukan tugas – tugas dalam pencapaian tujuan dan menyangkut pembagian pekerjaan untuk diselesaikan dan mengkoordinasikan hasil-hasilnya.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi Artinya dengan definisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari organisasi mahasiswa ataupun perusahaan yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Dengan demikian, jelas bahwa di dalam organisasi harus ada  penyusunan Struktur Organisasi dan fungsi  organisasi, merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, baik organisasi tersebut berskala kecil maupun besar tetap memerlukan Struktur Organisasi yang jelas untuk mencapai sasaran organisasi yang ditetapkan.

 1.2          Rumusan Masalah
Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini :
1.      Apa Pengertian Organisasi?
2.      Apa saja Bentuk-bentuk Organisasi?
3.      Apa Perbedaan antara Struktur Organisasi Staf dengan fungsiaonal?
4.      Apa Fungsi Kelompok Kerja dan Cara Pembentukannya?
5.      Apa Alasan Timbulnya organisasi informasi dalam perusahaan?

 1.3          Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk
1.Untuk memenuhi dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan softskill
2.Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui dalam
   memahami lebih dalam apa itu organisasi




        
BAB II
PEMBAHASAN
2.1           Pengertian Organisasi
Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
Dan menurut kamus bahasa indonesia Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus UmumBahasa Indonesia)
2.2           Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
          Henry G. Hodges mengemukakan empat bentuk bagan oganisasi, yaiyu :
           1.      Bentuk piramid.Bentuk ini yang paling banyak digunakan ,karena jelas,sederhana,dan
                 mudah dimengerti
           2.      Bentuk vertikal .Menyerupai piramis,yaitu dalam hal pelimpahankekuasaan dari atas ke
                 bawah,hanya bagan verical berujud tegak sepenuhnya
           3.      Bentuk horizintal. Bagan ini digambarkan secara mendatar.Aliran wewenang        
                dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.
          4.       Bentuk lingkaran . Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan     
                 jabatan lain. Bagan ini jarang sekali digunakan dalam praktek.
Struktur organisasi(disain organsisasi)dapa didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan nama organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dansusunan perwujudan pola tetap hubungan –hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan,tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-bedadalam satu organisasi.struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja,standardisasi,koordinasi,sentralisasi,atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran)suatu kerja.
 Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasiadalah sebagai berikut:
1.      Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya .chandler telah menjelaskan hubungan strategi dan strukttur organisasi dalam studinya pada perusahaan-perusahaan industri di amerika.dia pada dasarnya menyimpulkan bahwa ‘struktur mengikuti strategi’. Strategi akan menjelaskan bagaiman aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat di susun diantara para managerdan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi,sehingga bila strategi berubah maka struktur organisasi juga berubah.
2.      Teknologi yang digunkan. Perbedaan teknologi yng digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi. Sebagai contoh, perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi industri masal akan memerlukan tingkat standaridisasi dan spelisiasiyang lebih tinggi dibanding perusahaan industry pakaian jadi yang menggunakan perubahan mode.
Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri atas:
1.      Spesialisasi kegiatan berkenan dengan spesifiktugas tugas induvidual dan kelompok kerjadalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas tugas tesebut menjadi satuan satuan kerja(dapetementalisasi)
2.      Standardisasing  kegiatan , merupakan prosedur-prosedur yang digunakan oganisasi untuk menjamin telakasananya kegiatan seperti yang direncanakan.
3.      Koordinasi kegiatan,menunjukan prosedur-prosedur yang mengintegrasikanungsi-fungsi satuan kerja dalam organisasi.
4.      Sentralisasi dan desentralisasi pembuatn keputusan , yang menunjukan lokasi (letak) Kekuasaan pembuatan keputusan.
5.      Ukuran satuan kerja , menunjukan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja
2.3           Perbedaan Struktur Organisasi Garis , Garis & Staf dengan Struktur
1.      Fungsional
masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
-Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
-Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
-Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
-Target-target jelas dan pasti Pengawasan ketat
-Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

                     
2.      Garis dan Staf
-Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
-Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
-Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
-Jumlah karyawan banyak Organisasi besar, bersifat komplek Adanya spesialisas.


                      
3.      Garis
-Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis
 wewenang
- Jumlah karyawan sedikit
- Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
-Belum terdapat spesialisasi
- Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas
  segala bidang pekerjaan
-Struktur organisasi sederhana dan stabil
- Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
- Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

                
2.4           Fungsi Kelompok Kerja dan Cara Pembentukannya
A. Fungsi kelompok Kerja
1.      Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup.
2.      Memudahkan pekerjaan.
3.    Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban
      pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesien. Salah
      satunya dengan membagi pekerjaan besar sesuai bagian kelompoknya masing-masing atau
      sesuai keahlian.
4.     Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan memungkinkan setiap
      individu memberikan masukan, berinteraksi, dan memiliki peran yang sama dalam
      masyarakat
B.   Cara Pembentukannya

      Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam
      memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga
      ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk
      sebuah kelompok. Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan
      masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi
      suatu saat akan memunculkan perbedaan antara induvidu satu dengan lainnya sehingga
      timbul perpecahan konflik Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena
      kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha
      menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian,
      perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
Langkah proses pembentukan tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut :
1.      Persepsi 
    Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegansi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
2.      Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri untuk maju.
3.      Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.
4.      Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efisien dan efektif.



2.5         Alasan Timbulnya Organisasi Informal dalam Peusahaan 
Organisasi informasi berdiri tentunya tidak lepas dari beberapa latar belakang dari orang-orang yang menyusun organisasi tersebut. Organisasi informal muncul dapat disebabkan karena :

a.Salah satu hakekat manusia adalah memenuhi kebutuhan untuk berafiliasi dan
   bersosaliasasi dengan orang-orang luar terutama yang ada disekitarnya.
b.Organisasi informal menjadi tempat untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan yang
    tidak tersalurkan dalam organisasi yang formal.
c.Kemunculan organisasi informal muncul karena adanya persamaan keperluan
   yang terdapat dalam sekelompok orang.

Dan Pada dasarnya semua individu memiliki kebutuhan untuk mendapat kepuasan dalam berafiliasi dengan orang-orang di lingkungannya atau dengan kata lain manusia tidak pernah puas, jika dalam organisasi formal kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, maka ia akan mencari sumber lain untuk memenuhi kebutuhannya. Dan sumber itu ialah organisasi informal. Dan biasanya organisasi informal muncul dikarenakan adanya sekelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama.



BAB III
PENUTUP


3.1           Kesimpulan                        
          Dari pembahasan yang telah disampaikan, maka dapat disumpulkan bahwa organisasi memiliki pengertian sekelompok orang (2 atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi juga sangat berhubungan dengan manajemen dan tata kerja karena organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu keselurahan memerlukan manajemen untuk mengatur sistem tatakerja. Organisasi memiliki ciri-ciri, unsur-unsur serta teori tersendiri yang menghasilkan macam-macam organisasi. Dengan berbagai tipe serta struktur yang bermacam-macam juga.
3.2           DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_kelompok
https://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_kelompok
Buku management T Hani Handoko